Berwisata Di Kabupaten Bantaeng

Kabupaten Bantaeng merupakan salah satu daerah di bagian selatan yang berjarak 125 km dari kota makassar dan dapat ditempuh sekitar 3 jam dengan menggunakan kendaraan darat. Saat ini, perkembangan "Butta Toa" sebutan untuk kota Bantaeng semakin baik di sektor ekonomi, pendidikan hingga pariwisata. Kabupaten Bantaeng sudah menjadi salah satu daerah tujuan wisata andalan di Sulawesi Selatan yang memiliki objek wisata pantai dan wisata agro yang menarik untuk dikunjungi.

Beberapa obyek wisata yang terletak di Kabupaten Bantaeng diantaranya adalah Permandian Eremerasa, Pantai Selatan dan Taman Bermain, Pantai Marina, Agro Wisata Loka Camp, Makam Raja-Raja La Tenri Ruwa, Gua Batu Ejayya, Air Terjun Bissappu dan Pelabuhan Mattoangin, dll. Obyek wisata yang cukup menarik perhatian salah satunya adalah Air Terjun Bissappu.

Obyek wisata Air Terjun Bissapu berada di daerah Desa Bonto Salluang, Kecamatan Bissappu atau sekitar 5 kilometer ke arah barat dari Kota Bantaeng. Perjalanan dapat ditempuh sekitar 20 menit dengan kendaraan melewati jalan beraspal dengan sedikit tanjakan. Selama perjalanan, tampak sekeliling berderet pepohonan, hamparan sawah dan kebun kakao milik petani yang membuat suasana sejuk, segar dan alami. Pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk berkunjung ke obyek wisata tersebut.

Gambar : Obyek Wisata Air Terjun Bissappu

Untuk memasuki obyek wisata ini, diwajibkan membayar karcis tanda masuk sebesar Rp. 2.500,- dan karcis ini terbilang cukup murah di banding obyek wisata lainnya. Untuk mencapai air terjun, harus berjalan sekitar 25 meter melewati anak tangga yang bersusun ke bawah. Obyek wisata ini cukup bersih karena dijaga oleh petugas yang sehari-harinya memelihara dan merawatnya. Percikan air terjun sudah terasa ketika sudah sampai dibibir sungai yang dikelilingi oleh batu-batu besar dan rimbunnya pepohonan.

Gambar : Batu-batu Besar di sekitar Obyek Wisata

Sangat seru melewati batu-batu besar ini untuk sampai di titik air terjun dengan melompat dari batu satu ke batu yang lainnya. Namun, tetap harus berhati-hati karena selain ukurannya yang cukup besar, batu ini juga licin akibat percikan air terjun tersebut. Di sekitarnya terdapat tempat untuk beristirahat dan batu-batu besar ini dapat juga digunakan sebagai tempat duduk.

Gambar : Batu Besar dijadikan Tempat Beristirahat

Obyek wisata ini menyuguhkan pemandangan alam yang cukup indah ditambah dengan suasana yang sejuk dan segar oleh banyaknya pepohonan dan rimbunan tanaman lain yang mengelilingi area wisata ini. Selain menikmati keindahan air terjun, obyek wisata ini dapat dijadikan bahan pembelajaran dan pengenalan ilmu tanaman dari deretan pepohonan yang tumbuh. Keanekaragaman tanaman yang terdapat di obyek wisata ini dapat menambah wawasan mengenai tanaman dan lingkungan. mengingat pentingnya obyek wisata ini, maka perlu terus dilestarikan dan dirawat bukan hanya oleh pemerintah daerah dan petugas setempat tetapi juga para pengunjung yang ikut merasakan keindahan obyek wisata ini. Membuang sampah pada tempatnya dan tidak mengganggu habitat disekitarnya merupakan langkah awal dalam rangka pelestarian obyek wisata sehingga manfaat dan keindahannya dapat terus dinikmati.

Gambar : Air Terjun tampak dari Anak Tangga

Kabupaten Bantaeng berada diapit oleh pegunungan dibagian utaranya sementara dibagian selatannya adalah laut Flores. Obyek wisata pantai di Kabupaten Bantaeng terus dikembangkan oleh pemerintah daerah salah satunya adalah Pelabuhan Mattoanging. Meningkatnya produksi pertanian dan perikanan yang dihasilkan membuat pemerintah daerah perlu mengembangkan transportasi melalui jalur laut sehingga memudahkan pengangkutan dalam jumlah besar oleh pembeli/investor lokal maupun asing dengan menggunakan kapal.


Gambar : Pintu Gerbang menuju Pelabuhan Mattoanging

Pelabuhan Mattoanging terletak di sebelah Barat Daya Kota Bantaeng mendekati wilayah perbatasan antara Bantaeng dengan Jeneponto. Pembangunan Pelabuhan ini telah mencapai 100% Fisik dan terus dikembangkan dan melengkapi infrastruktur pendukungnya. Pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Bantaeng terus gencar melakukan pengembangan dengan mendatangkan investor-investor guna membantu dan memacu pertumbuhan dan perkembangan perkeonomian Kabupaten Bantaeng ke depan.

Pelabuhan Mattoanging ini direncanakan akan membuka jalur pelayaran Bantaeng-Bali, Bantaeng-Lombok, Bantaeng-Surabaya, Bantaeng-Selayar. Untuk menunjang ramainya jalur laut Bantaeng-Bali, pemerintah daerah menyiapkan rest-area bagi kendaraan dari berbagai daerah yang akan menggunakan jalur laut. jalur ini diperkirakan akan ramai melihat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pelabuhan Tanah Ampong Karang-Asam Bali sekitar 10-11 jam. Dalam waktu dekat ini, Bupati Bantaeng akan mengurus izin operasionalnya pada kementerian perhubungan sehingga pelabuhan ini dapat diaktifkan dan dapat melayani rute pelayaran ke berbagai kota di Nusantara.

Gambar : Pelabuhan Mattoanging dengan latar Rusunawa

Pelabuhan Mattoanging belum sepenuhnya digunakan untuk berlabuh kapal-kapal besar sehingga oleh masyarakat para pecinta olah raga memancing memanfaatkannya sebagai lokasi tempat memancing yang ramai dikunjungi hampir tiap waktu. Lokasi pelabuhan yang membelah sebuah Pulau Atol bernama BATUNU selalu ramai dikunjungi oleh para pemacing dan para pemuda-pemudi Bantaeng. Meskipun begitu, namun sejumlah infrastruktur telah dibenahi dengan menyediakan stasiun pengisian air bersih yang diperuntukkan bagi kapal-kapal pengangkut rumput laut yang ada di Pelabuhan Mattoanging, Bantaeng, agar tidak terjadi kekurangan air bersih. selain itu, dibangun juga Rusunawa (Rumah Susun Sewa) yang diperuntukkan bagi sekitar 90 kepala keluarga yang belum memiliki rumah.

Gambar : Pantai Mattoanging

Pemandangan yang tampak dari kejauhan adalah kota Bantaeng dengan variasi pegunungan, daratan dan lautan menghiasi cakrawala yang menjadi atap kota Bantaeng. Tak kurang dari para pengunjung memanfaatkannya sebagai tempat untuk bercengkerama dan bersantai dengan para sahabat sambil mengisi waktu luang, khususnya di sore hari menjelang malam. Suasana hangat bercampur dinginnya hembusan angin laut dan panasnya terik matahari memberi arti tersendiri bagi para pelancong dalam menunggu saat terbenamnya Matahari (Sunset). Hampir di tiap sudut Bantaeng, Sunset dapat terlihat dengan jelas tapi di tempat ini sunset terlihat lebih bagus. Di kejauhan nampak ombak saling memburu,entah kapan berhentinya sementara Matahari mulai menghilang dan menyisakan cahaya jingga memecah awan yang putih. Suara burung camar dan bangau mulai berisik bersama kawanannya menuju sarangnya sebelum gelap malam tiba.


Gambar : Salah satu sudut pelabuahan Mattoanging dengan latar Gunung Lompo Battang

Adanya pelabuhan ini, tidak hanya menjadikan kota Bantaeng dikenal dengan Kota Pelabuhan tetapi juga menjadi Daerah Tujuan Wisata. Dengan memanfaatkan pelabuhan Mattoanging, di harapkan wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung ke Bali, dapat langsung menuju ke Bantaeng untuk melihat keindahan panorama dan obyek wisatanya. Gunung LompoBattang yang menjulang dan hamparan laut Flores dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Selain itu, sajian aneka hidangan kuliner khas Bantaeng yang kaya akan makanan laut (sea food) dapat menjadi menu utama untuk di santap. Indahnya sunset menambah indahnya pemandangan alam laut di sekitar pelabuhan, ombak menerpa tepi atol Batunu dan memercikkan semburan air laut dari sisi batu karang yang ada di atol tersebut.

Selamat Berwisata........Let's Go to Bantaeng.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REPLIKASI, TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI (SINTESIS PROTEIN)

Centotheca lappacea (Linnaeus) Desvaux

METODE SELEKSI PADA TANAMAN MENYERBUK SENDIRI DALAM PEMULIAAN TANAMAN