Wisata Ke Taman Bunga Nusantara

Sudah dua pekan adik junior saya berada di Bogor. Kunjungannya ke Bogor dalam rangka mengurus kelengkapan berkas pendaftaran untuk melanjutkan pendidikan strata dua-nya di IPB. Berkas pendaftarannya sebenarnya sudah dikirim dua bulan yang lalu namun karena ada kesalahan dalam proses pengiriman, akhirnya dia bersikeras berangkat ke Bogor untuk mengirim ulang berkasnya langsung ke Gedung Rektorat IPB. Setelah semua urusannya melengkapi berkas selesai, dia mengemukakan keinginannya untuk berkunjung ke suatu tempat wisata karena sudah merasa bosan tinggal berdiam diri dirumah. Saya tertarik dengan idenya sebab, sudah beberapa bulan belakangan ini kami tidak pernah lagi mengunjungi tempat wisata karena suatu kesibukan yang lumayan padat. Terakhir, kami mengunjungi Kebun raya Bogor itupun dalam rangka Musyawarah Besar Forum Wacana SULSEL. Tempat wisata di daerah Bogor ini lumayan banyak dan bervariasi. Ide awalnya ingin melihat hamparan bunga sehingga ditetapkanlah tujuan wisata kami adalah ke Taman Bunga Nusantara

Taman Bunga Nusantara ini terletak di Jl. Mariwati KM 7, Cipanas di antara Gunung Gede Pangrango dan Kebun Teh, Puncak Bogor. Perjalanan menuju daerah Puncak menempuh jarak hingga 40-50 km. jarak ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Mengingat hari ini adalah hari libur, tentunya arus lalu lintas menuju puncak pasti ramai dan macet. Kami pun lalu menggunakan sepeda motor sebagai armada transportasi karena jauh lebih mudah melewati jalan yang macet dan ramai tersebut dbandingkan mobil atau angkutan umum lainnya. Selain itu, biaya perjalanannya jadi lebih murah pula. Selama perjalanan, kami menikmati keindahan panorama alam sekitar kebun teh yang berada dikawasan Puncak Pass. Terasa pula hadangan kabut yang cukup tebal turun menerpa kulit menambah suasana perjalanan menjadi lebih menarik. Hawa dingin berangsur-angsur hilang sesaat kami menuruni Puncak menuju daerah Cipanas. Dari kawasan Cipanas, kami berbelok menuju lokasi taman setelah melihat Plang petunjuk menuju taman yang berdiri tampak besar di bagian bahu jalan. Perjalanan kami agak terganggu karena kondisi jalan yang agak rusak dan berlubang. Tapi dengan berjalan agak pelan, kami dapat menikmati koleksi bunga yang dijajakan di bagian kiri kanan jalan. Tak terasa, kamipun sudah tiba di depan pintu gerbang taman setelah hampir dua jam perjalanan. Tampak lokasi parkir yang disediakan cukup luas sehingga kami lebih leluasa memarkir motor.

Lokasi Parkir Motor Taman Bunga Nusantara

Beberapa langkah dari tempat parkir, kami melihat patung angsa hitam yang cukup besar. Saya pun lalu berfoto sebentar dan bergegas menuju loket karcis karena sudah tidak sabar memasuki arena taman. Di papan pengumuman, tertulis harga tiket dan fasilitas yang tersedia. Tiket masuknya seharga dua puluh lima ribu rupiah. Tiga puluh ribu rupiah jika ingin masuk dengan menggunakan Trem atau Dotto yang telah tersedia. Karena ingin puas mengambil gambar dan bernarsis ria, kamipun lebih memilih jalan mengitari taman yang konon luasnya mencapai 30 hektar lebih. Cuaca yang cerah juga tampak mendukung kami untuk mengambil gambar. Baru beberapa langkah kami memasuki areal taman, teman-teman sudah mengambil pose untuk berfoto. Memang hampir setiap sudut yang ada di taman ini dapat dijadikan latar untuk berfoto ria. Meskipun ini kali kedua saya mengunjakkan kaki di taman ini, namun saya tak dapat menahan gerak langkahku bergaya di depan kamera bersama teman-teman.

Loket Karcis Masuk Taman Bunga Nusantara


Foto Bersama Bangunan Taman Bunga Nusantara

Berjalan sedikit ke arah bawah, kami menjumpai beberapa Topiary. Berbagai macam tanaman disusun membentuk hewan seperti burung merak dan dinosaurus raksasa serta bentuk kuda, kelinci, bebek dan lainnya. Pengelola taman merangkai tanaman dari berbagai macam jenis tanaman dan akan diganti tiap periode waktu tertentu sehingga warna topiary akan berubah-ubah sepanjang tahun. Moment ini kami manfaatkan juga untuk berfoto ria.

Topiary Dinosaurus

Berjalan lurus ke arah topiary, kami menemukan jam taman. Taman Jam merupakan jam berukuran raksasa dikelilingi dengan tanaman dan bunga. Jam ini tidak sekedar hiasan tapi juga berfungsi layaknya jam yang sesungguhnya. Setelah mengambil gambar, kami lalu berjalan lagi menuju Danau Angsa di mana terdapat patung wanita dengan ukuran raksasa. Dikolam ini juga terdapat beberapa angsa dan ikan yang berenang yang kabarnya didatangkan dari luar negeri. 

Taman Jam

 Taman Danau Angsa

Merasa jauh berjalan, kami pun beristirahat di sebuah tempat duduk yang cukup nyaman. Tak lupa kamipun mengambil gambar dulu sebelum melanjutkan jalan-jalannya. Tidak berapa lama, kami tiba di depan Menara Observasi. Menara memiliki 4 lantai dengan ratusan anak tangga. Butuh usaha yang cukup untuk bisa naik hingga puncaknya. Karena teman-teman tidak sanggup lagi untuk menaiki anak tangga, akhirnya kami hanya berfoto di depan menara tersebut. Tampak pula dibagian samping menara terdapat Taman labirin seluas kurang lebih satu hektar. Kami juga tidak memasuki taman labirin ini karena sebagian tanamannya sudah gugur sehingga tanaman yang menjadi pagar hidup itu memiliki celah sehingga dapat terlihat dan tinggi tanamannya pun rendah sehingga pengunjung yang memasuki taman tersebut dapat terlihat.

Beristirahat dan Berfoto di Menara Observasi

Kami lalu berbelok ke arah kiri menuju Taman Bali. Bagian depan terdapat sebuah Candi Bentar (gapura Bali). Di bagian dalamnya terdapat sebuah gazebo yang dapat dijadikan tempat beristirahat. Udaranya cukup sejuk ditambah adanya aliran sungai-sungai kecil dan kolam yang dapat dilalui dengan jembatan. Di sekitarannya juga tumbuh banyak tanaman tropis yang banyak dijumpai di Bali seperti Kamboja, pisang-pisangan dan tanaman lainnya. 

Setelah Taman Bali, kami agak bingung melanjutkan perjalanan. Awalnya kami ingin mengitari beberapa tempat permainan (Alam Imajinasi) di bagian belakang taman namun karena waktu sudah semakin sore, kamipun mengurungkan niat tersebut. Dengan berbekal peta petunjuk jalan yang kami peroleh dari loket, kami berjalan menuju Taman Jepang. Taman ini dikelilingi tembok pagar berwarna putih . bagian depannya terdapat pintu gerbang kayu lengkap dengan papan naman dan lampion serta atap kanopi dengan ciri khas Jepang. Taman ini memiliki banyak jenis tanaman dengan arsitektur khas jepang. Terdapat pula kolam yang berisi ikan koi yang dapat dilalui dengan jembatan kecil diatasnya. Susunan batuan tampak alami dengan kondisi rumput yang rata, menambah kesan kondisi Jepang sebenarnya. Bangunan beberapa gazebo juga terdapat di dalam taman ini sehingga dapat dijadikan tempat beristirahat dan berfoto tentunya.

Taman Bali

Membaca Peta Petunjuk Taman

Taman Jepang

Melihat kembali peta penunjuk jalan, kamipun berjalan menuju Taman Mediterania. Taman ini memiliki koleksi tanaman yang lumayan banyak. Kami memasuki sebuah bangunan yang cukup menarik karena dihiasi oleh beragam jenis kaktus. Setelah mengambil gambar pada beberapa sudut bangunan tersebut, kami lalu melanjutkan perjalanan menuju Taman Musikal. Taman ini dilengkapi dengan sound system pada keempat sudutnya. Terdengar iringan musik dan lagu yang menemani kami menikmati keindahan taman tersebut. Ditambah lagi adanya air mancur yang bergerak kiri ke kanan secara teratur. Di taman ini cukup ramai pengunjung untuk berfoto dengan latar air mancur tersebut. 
Taman Mediterania dan Taman Musical

Berjalan lagi ke arah bagian depan, terdapat Taman Amerika yang di tumbuhi beberapa tanaman. Di bagian dalamnya kami beristirahat disebuah gazebo yang agak besar. Puas berfoto dan mengambil gambar sekelilingnya, kami lalu menuju Taman Prancis. Desain tamannya berbentuk geometris dan rendah dengan campuran pagar pendek. Potongan tanamannya juga cukup rapi dan bersih. Disamping taman perancis, terdapat Taman Mawar. Namun, kami tidak berkunjung ke taman tersebut karena kondisi bunga mawarnya kurang banyak yang mekar. 

Taman Amerika


Taman Prancis

mau pulang, narsis-narsis ria dulu....

Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore sehingga kami memutuskan untuk menghetikan kunjungan ke beberapa taman lainnya. Meskipun demikian, kami cukup puas karena telah melihat beberapa jenis tanaman yang telah mewakili beberapa daerah dan Negara di dunia. Selain menikmati keindahan bunga dan pemandangannya, badan kami juga terasa sehat akibat berjalan kaki. Banyak kesan yang kami peroleh dari kunjungan ke Taman Bunga Nusantara ini. Banyak Canda dan tawa yang menyenangkan hati yang mungkin tidak kami peroleh sebelum dan setelah kunjungan ini. Kami pun bersiap pulang dan berjalan ke arah tempat parkir. Namun, sebelum itu, kami sempat berfoto-foto dulu di bagian depan kantor Taman Bunga Nusantara. Setelah puas berfoto, kamipun pulang dengan hati yang senag dan bahagia. Setelah kunjungan ke taman ini, kami pun sepakat untuk melakukan kunjungan ke beberapa tempat wisata lagi di lain hari. Semoga perjalanan berikutnya bisa lebih sukses dan lebih menarik lagi. Lets Go….!!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REPLIKASI, TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI (SINTESIS PROTEIN)

METODE SELEKSI PADA TANAMAN MENYERBUK SENDIRI DALAM PEMULIAAN TANAMAN

Centotheca lappacea (Linnaeus) Desvaux