Go to BOF3 dan FHI 2013
Memasuki waktu liburan di bulan Juni ini, beberapa kegiatan akan diselenggarakan oleh beberapa pihak tertentu yang dapat dijadikan sarana hiburan untuk mengisi liburan kali ini. Salah satunya adalah kegiatan Bogor Organic Fair 3 dan Festifal Herbal Indonesia (BOF 3 dan FHI) 2013 yang diselenggarakan oleh Aliansi Organic Indonesia (AOI) dan bekerjasama dengan Asosiasi Kewirausahaan Sosial (AKSI), Institut Pertanian Bogor dan Pemerintah Kota Bogor yang didukung pihak sponsor serta pemerhati organik dan ramah lingkungan.
Pintu Gerbang dan
Halaman Utama BOF 3 dan FHI 2013
Tepat di halaman muka Kampus IPB Baranangsiang Bogor telah berdiri beberapa stand dengan tenda berwarna putih sebagai pertanda kegiatan ini telah berlangsung. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yakni hari Sabtu dan Minggu, 22-23 Juni 2013. Adapun tema yang menjadi tagline kegiatan tahun ini adalah Organik Warisan Budaya Indonesia (Organics as Indonesia Heritage). Diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut, dapat menggaungkan dan mensosialisasikan kembali budaya nusantara yang salah satunya adalah pertanian organik.
Agenda Kegiatan dan Denah Kegiatan BOF 3 & FHI
Memasuki pintu utama arena festifal, kita melakukan registrasi pendaftaran terlebih dahulu untuk memperoleh denah kegiatan dan majalah organik. Berbelok kekiri, kita akan menjumpai stand museum organik. Museum ini terdapat beberapa alat pertanian tradisional seperti Ani-ani yang merupakan alat pemotong padi. Selain itu, terdapat pula alat perekat sarang madu yang disebut dengan Tikung. Beberapa jenis padi lokal dan organik asli Indonesia juga dipajang pada salah satu sudut stand. Serta beberapa gambar berupa foto-foto kegiatan pertanian yang masih bersifat tradisional yang pernah dilakukan oleh petani.
Suasana di Stand Museum Organik
Di sebelah stand museum, berdiri stand utama berupa panggung untuk mengisi acara baik untuk penyambutan, kegiatan kesenian serta acara hiburan lainnya yang dipandu oleh dua orang MC. Pada saat itu, tampak beberapa ibu-ibu dari suatu perkumpulan Kampung Budaya sedang menari dengan ciri khas Bogor. Pada stand tersebut, juga disediakan kue tradisional dari bahan beras ketan dan singkong organik serta teh herbal bagi para pengunjung festifal.
Berbelok kearah kiri, berderet beberapa stand yang terdiri dari beberapa perusahaan maupun usaha kecil menengah yang memamerkan hasil usaha serta produk yang telah dihasilkan. Pada deretan stand yang agak besar tersebut, ditampilkan miniature kebun organik lengkap dengan sistem serta peralatan yang digunakan. Selain itu, bebapa stand yang lain juga memamerkan produk hasil usahanya seperti sayuran organik, buah-buahan organik, bunga, beras sehat, madu alami hingga susu steril.
Beberapa Stand Peserta BOF 3 dan FHI 2013
Berjalan sedikit kearah depan, dijumpai lagi beberapa stand yang lebih banyak lagi. Stand-stand ini menawarkan lebih banyak jenis produk lagi selain produk-produk organik. Ada stand yang mempromosikan media informasi berupa koran dan majalah baik yang berkaitan dengan bidang pertanian maupun bidang yang lainnya. Berbagai jenis usaha kecil menengah juga turut ambil bagian pada event ini seperti stand Boneka Horta yang memamerkan boneka berukuran kecil dan lucu yang rambutnya dapat tumbuh menyerupai rumput. Selain itu, UMKM yang lain juga memamerkan beragam kerajinan tangan yang dapat dijadikan sebagai perhiasan maupun pajangan. Pada stand lainnya, berderet pula beberapa Yayasan, Aliansi, Koperasi yang menunjukkan hasil produk usahanya. Bahkan ada komunitas dari Sulawesi Tenggara yang memamerkan produk usahanya berupa beras dan hasil alam lainnya yang bersumber dari daerahnya. Pada bagian lain, kegiatan ini juga menawarkan wahana permainan dan perlombaan bagi anak-anak yang berkujung serta area angkringan yang menawarkan beragam jenis makanan yang dapat menggugah selera pengunjung.
Mengabadikan gambar pada kegiatan BOF3 dan FHI 2013
Dari catatan panitia, kegiatan ini diikuti oleh 44 peserta dari seluruh Indonesia, 34 produk organic dan 10 stand food festifal. Kegiatan BOF dan FHI ini akan terus dikembangkan tiap tahunnya agar dapat menjadi event nasional tahunan yang megah dan kredibel seperti yang dilaksanakan pada pameran-pameran organik di dunia Internasional. Dengan terlaksananya kegiatan ini, masyarakat dapat mengembangkan budaya organik dalam hidup sehari-hari baik dalam kegiatan bertani, konsumsi serta kegiatan lainnya.
@bogor, 22 juni 2013.
Komentar