Unsur Hara Boron

Boron adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang B dan nomor atom 5 (lima). Elemen metalloid trivalent, boron banyak terdapat di batu borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu ruangan dan tidak pernah ditemukan bebas dalam alam (Syukur, A., 1995). 

Boron merupakan unsur yang kurang elektron, dan mempunyai P-orbital yang kosong, bersifat elektrofilik, sebagian boron sering bersifat asam lewis, yaitu dapat terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron. Ciri-ciri optik unsur ini termasuk penghantar cahaya inframerah. Pada suhu rendah boron adalah pengantar listrik yang tidak baik tetapi merupakan pengantar listrik yang baik pada suhu tinggi. Boron juga sama seperti karbon yaitu kemampuannya untuk membentuk rangkaian molekul ikatan kovalen yang stabil (Nelson dan Beaton, 1995). 


http://periodictable.com/Samples/005.6/s9s.JPG

Boron dalam tanah ada tiga bentuk yaitu : (1) senyawa silikat, (2) terikat mineral lempung dan seskuioksida, dan (3) senyawa organik. Dalam silikat, boron memasuki struktur inti melalui subsitusi isomorfik terhadap ion Al3+ dan Si4+. Mula-mula boron dalam bentuk ini relatif resisten. Tanah yang kadar bahan organiknya tinggi umumnya kadar boronnya juga tinggi (Rosmarkam. A. dan Yuwono, 2002). 

Boron dalam tanah terutama sebagai asam borax (H2BO3) dan kadarnya berkisar antara 7-80 ppm. Boron dalam tanah umumnya berupa ion borat hidrat B(OH)4-. Boron yang tersedia untuk tanaman hanya sekitar 5% dari kadar total boron dalam tanah. Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui proses aliran massa dan sifusi, selain itu boron sering terdapat dalam bentuk senyawa organik. Boron juga banyak terserap dalam kisi mineral lempung melalui proses subtitusi isomorfik dengan AL3+ dan Si4+. Mineral dalam tanah yang mengandung boron antara lain turmalin (H2MgNaAl3(BO)2Si4O2)20 yang mengandung 3% - 4% boron. Mineral tersebut terbentuk dari batuan asam dan sedimen yang telah mengalami metamorphosis. Mineral lain yang mengandung boron adalah kernit (Na2B4O7.4H2), kolamit mineral tanah, terutama seskuioksida (Al2O3 + Fe2O3) (Yulianingsih, E., 2004). 

Natirium tetraborat merupakan sumber pupuk boron utama. Tingkat hidrasi diantara bahan-bahan yang tersedia menhasilkan konsentrasi B yang berkisar dari 11 sampai 20%. Bentuk yang paling pekat terutama dirancang untuk semprotan daun. Boron dapat diberikan pada daun untuk mengoreksi kekahatan. Beberapa aplikasi daun dengan takaran rendah lebih efektif daripada suatu aplikasi tunggal dengan takaran yang lebih tinggi. Hal ini telah ditunjukkan dengan tanaman-tanaman lainnya dan tampaknya disebabkan oleh ketidakmobilan boron dalam jaringan daun (Engelstad, 1997). 
http://www.green-planet-solar-energy.com/images/boron-1a.gif

Fungsi boron dalam tanaman antara lain, berperan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol, dan auksin. Disamping itu boron juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari, Selain itu unsur boron mempunyai dua fungsi fisiologis utama adalah: 
  1. Membentuk ester dengan sukrosa sehingga sukrosa yang merupakan bentuk gula terlarut dalam tubuh tanaman lebih mudah diangkut dari tempat fotosintesis ke tempat pengisian buah. Proses ini menyebabkan buah melon akan terasa lebih manis dengan aroma yang khas. 
  2. Fungsi fisiologis kedua, yakni boron memudahkan memudahkan pengikatan molekul glukosa dan fruktosa menjadi selulosa untuk mempertebal dinding sel sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. 
Sebaliknya, apabila tanaman kekurangan unsur boron maka tanaman akan mengalami: 
  1. Dinding sel yang terbentuk sangat tipis, sel menjadi besar yang diikuti dengan penebalan suberin atau terbentuk ruang – ruang reksigen karena sel menjadi retak dan pecah akibat tidak terbentuk selulosa untuk mempertebal dinding sel. Hal ini menyebabkan rasa buah melon menjadi tidak manis, karena terlalu banyak air didalam ruang sel. 
  2. Pertumbuhan vegetatif akan terhambat karena akan terhambat karena Boron berfungsi sebagai aktifator maupun inaktifator hormon auxsin dalam pembelahan dan pembesaran sel. 
  3. Laju proses fotosintesis akan menurun. Hal ini disebabkan karena gula yang terbentuk dari karbohidrat hasil fotosintesis akan tertumpuk didaun. Sebagai informasi tambahan saat ini pupuk boron yang beredar dipasaran adalah Fitomic dan pupuk Borax ( Na2 Bo4O 10H2O ) dan Datolit ( Ca(OH)2 BoSiO4) .
  4. Pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back), mobilitas rendah, dan biasanya akan sangat mudah terserang penyakit. 

Sumber :
A.Syukur. 1995. Interactions Between Lime, Phosphorus and Boron in A Latosol From Central Java and Effects The Growth of Maize. Thesis. Ghent University. Belgia.

Englested, O.P., 1997. Teknologi dan Penggunaan Pupuk. Terjemahan O.H. Goenadi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

E.Yulianingsih. 2004. Pengaruh Tingkat Kelengasan Tanah Terhadap Beberapa Sifat Tanah dan Pertumbuhan Kedelai di Lahan Pasir Pantai bugel, Kulonprogo. Tesis. Program Pascasarjana. UGM. Yogyakarta.

Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REPLIKASI, TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI (SINTESIS PROTEIN)

Centotheca lappacea (Linnaeus) Desvaux

METODE SELEKSI PADA TANAMAN MENYERBUK SENDIRI DALAM PEMULIAAN TANAMAN