Metode Percobaan Patologi Benih

Pengamatan Visual Benih dan Blotter Test

Metode pengamatan visual benih dilakukan dengan terhadap perubahan warna, ukuran dan bentuk biji, dibandingkan dengan biji yang sehat. 
Penguian Benih Anggur dengan Blotter Test

Metode deteksi cendawan terbawa benih dilakukan pada dua lingkungan yaitu dengan suhu ruang dan suhu dingin. Metode tersebut masing-masing adalah :

Suhu ruang 
  • Dua lembar kertas hisap diletakkan ke dalam cawan petri, kemudian dilembabkan dengan cara ditetesi aquades steril. 
  • Biji diletakkan ke dalam cawan petri sebanyak 10 benih/cawan petri untuk biji kedelai dan jagung, dan 25 biji padi/cawan petri, serta 2 biji kemiri/cawan petri 
  • Cawan petri diinkubasi pada suhu ruang selama 3 hari.
  • Pengamatan dilakukan terhadap perkecambahan benih, jumlah benih yang ditumbuhi cendawan, dan jenis cendawan yang tumbuh pada biji. 
Suhu Dingin
  • Dua lembar kertas hisap diletakkan ke dalam cawan petri, kemudian dilembabkan dengan cara ditetesi aquades steril. 
  • Biji diletakkan ke dalam cawan petri sebanyak 10 benih/cawan petri untuk biji kedelai dan jagung, dan 25 biji padi/cawan petri, serta 2 biji kemiri/cawan petri. 
  • Cawan petri diinkubasi selama 1 hari pada suhu ruang, kemudian dipindahkan ke pendingin selama 1 hari, selanjutnya dipindahkan kembali ke suhu ruang selama 5 hari. 
  • Pengamatan dilakukan terhadap perkecambahan benih, jumlah benih yang ditumbuhi cendawan, dan jenis cendawan yang tumbuh pada biji.

Deteksi Patogen Terbawa Benih dengan Metode Pencucian dan Ekstraksi

Metode pencucian benih dilakukan untuk mendeteksi cendawan-cendawan yang membentuk struktur di permukaan benih. Pengujian dapat dilakukan secara cepat dan mudah, namun pengujian dengan cara ini memiliki keterbatasn karena cendawan yang berada di dalam jaringan benih tidak dapat diketahui atau terdeteksi. Hasil pengujian tersebut tidak dapat menggambarkan tingkat infeksi dan infestasi patogen pada benih.

Metode Pencucian 

Benih dimasukkan kedalam air steril/buffer dengan perbandingan benih dan air steril/buffer 1 (g) : 50 (ml) serta ditambahkan emulsifier Tween 20 di-shaker 100 rpm 1 jam. Kemudian cairannya diambil dan disentrifugasi 8000 rpm 10 menit,supernatan dibuang. Pellet di-resuspensi dan ditanama pada media agar. Pengamatan dapat dilakukan pada media agar, untuk bakteri digunakan Martin agar sedangkan untuk cendawan digunakan Natrium agar. Larutan patogen disebar pada media menggunakan glasbit. Untuk cendawan larutan patogen dapat diamati langsung pada mikroskop dengan menambahkan laktophenol. 

Metode Ekstraksi 

Tanpa Pengkayaan 
Benih padi, jagung dan kedelai sebanyak 1 gram dimasukkan ke dalam erlenmeyer berisi aquades steril sebanyak 50 ml. Erlenmeyer kemudian dishaker selama 1 jam. Air pencucian diambil sebanyak 2 ml, dimasukkan ke eppendorf, kemudian disentrifuse pada kecepatan 12.000 rpm selama 10 menit. Supernatan dibuang, pellet yang mengendap diresuspensikan dengan aquades steril sebanyak 0,3 ml, kemudian divortek. Selanjutnya suspensi diplating pada media Malting Agar (MA) sebanyak 0,1 ml setiap petridish, dan setiap perlakuan diulang dua kali. Sisa suspensi diamati di bawah mikroskop. 

Dengan Pengkayaan 
Benih padi digerus dengan mortal steril, kemudian ditambah larutan NaCl 0,85 %, dishaker pada 100 rpm selama 1 jam, dibiarkan selama 15 menit supaya larutan mengendap, kemudian diambil supernatannya sebanyak 1 ml untuk diplating pada media YDCA pada pengenceran 100, 10-1, dan 10-2, serta 1 ml diinokulasikan pada media YDCB. Supernatan pada media YDCB dishaker pada kecepatan 100 rpm selama 24 jam, kemudian diplating pada media YDCA pada pengenceran 10-2, 10-4, dan 10-6.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REPLIKASI, TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI (SINTESIS PROTEIN)

Centotheca lappacea (Linnaeus) Desvaux

METODE SELEKSI PADA TANAMAN MENYERBUK SENDIRI DALAM PEMULIAAN TANAMAN