Liburan Seru ke Taman Wisata Matahari

Sabtu Seru, 
Yuk Liburan Wisata…. 
Masih dalam rangka liburan akhir pekan, kami berencana melakukan kunjungan wisata di kawasan kota Bogor. Mengingat cerita pak Djajang, seorang petani yang membantu penelitian Gandum kami di Cisarua bahwa terdapat tempat wisata dengan fasilitas yang cukup menarik. Tempat wisata yang dimaksud adalah Taman Wisata Matahari dan letaknya tidak jauh dari rumah beliau sehingga saat melakukan pengamatan gandum, sering terdengar kegaduhan pengunjung dan alunan musik yang bersumber dari tempat wisata tersebut. Rasa penasaran saya juga memuncak karena setiap kali berkunjung ke rumah pak Djajang, suara keramaian sering terdengar dan bahkan jika melihat dari kejauhan, tampak bus-bus besar yang kadang berlalu lalang di tempat wisata tersebut. Berdasarkan informasi tersebut, kami pun mengagendakan untuk melakukan kunjungan ke tempat wisata tersebut.

Keramaian pengunjung Taman Wisata Matahari

Sabtu itu, cuaca cerah sangat mendukung langkah kami menuju tempat wisata tersebut. Awalnya kami berencana berangkat dengan menggunakan sepeda motor namun tempat rental motor yang biasa kami sewa tidak menyediakan cukup motor untuk kami gunakan bertiga. Sehingga, jalan lain yang dapat kami gunakan adalah dengan angkutan umum. Sesampainya di terminal Baranangsiang, kami melanjutkan perjalanan dengan angkot 01 jurusan Ciawi-Barangsiang dengan biaya tiga ribu rupiah per orang. Di Ciawi, kami melanjutkan perjalanan lagi dengan angkot lain jurusan Cisarua dengan biaya lima ribu rupiah per orang. Karena bertepatan dengan hari libur, kondisi arus lalu lintas menjadi ramai dan macet mulai dari persimpangan Sukasari Bogor hingga mendekati Taman Wisata Matahari. Kami baru tiba sekitar jam dua siang akibat macet yang cukup parah di persimpangan tol Gadok menuju Puncak. Saran saya, apabila ingin berkunjung ke tempat wisata yang berada di sekitaran kawasan puncak apalagi menggunakan angkutan umum, sebaiknya berangkat lebih pagi untuk menghindari macet.

Berburu foto pada beberapa sudut taman

Tiba di depan loket, kami membeli karcis tanda masuk seharga lima belas ribu per orang. Harganya lumayan murah apalagi ada beberapa fasilitas yang dapat digunakan dengan gratis seperti convoy car (untuk anak-anak), padle boat, perahu karet dan sepeda air. Untuk memaksimalkan waktu, kami lalu mulai mencari beberapa fasilitas yang ditawarkan tempat wisata ini. Sambil berjalan mencari wisata perahu karet, kami juga berpose di depan kamera pada beberapa latar yang cukup menarik di obyek wisata ini. Dibagian depan tampak patung naga yang cukup besar. Kamipun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengambil gambar di bawah patung naga tersebut.

Foto di bawah Patung Naga

Wisata perahu karet merupakan salah satu fasilitas yang gratis sehingga pengunjung yang berminat cukup banyak. Untuk menikmati fasilitas ini, pengunjung harus antri menunggu giliran menggunakan perahunya. Namun karena jumlah perahunya cukup banyak, kami tidak perlu mengantri cukup lama untuk bisa menikmati perahu karet tersebut. Dengan berbekal dayung, kami lalu memulai mengarahkan perahu ke tengah kolam. Ternyata cukup seru juga mendayung perahu hingga jalannya lurus dan mengikuti jalur kolam yang ada. Tidak jarang perahu kami bertubrukan dengan perahu pengunjung lainnya karena kontrol haluannya tidak terarah. Sambil mendayung perahu, tidak lupa kami mengaktifkan kamera mengambil tiap moment kami di atas perahu.

Serunya mendayung perahu

Perahu saling bertabrakan dengan perahu pengunjung lain

Keringat pun tak terasa sudah mulai mengalir dari permukaan kulit dan otot lengan sudah mulai pegal akibat mendayung perahu agar bisa ke penggir kolam. Butuh tenaga dan kekompakan untuk membuat badan perahu bisa kembali ke tempat semula. Setelah turun dari perahu, kami lalu beristirahat sejenak di dekat jembatan hijau sambil berfoto-foto ria. Setelah puas mengambil gambar, kami lalu menuju wisata sepeda air. Tidak lama kami bisa menikmati fasilitas tersebut karena pihak pengelola mengisyaratkan waktu berkunjung hampir selesai. Untuk memanfaatkan waktu yang ada, kami berburu foto didekat mobil wiri-wara yang lucu dan unik dengan bentuk mobil yang menyerupai hewan seperti kura-kura, kangguru, komodo dan jenis hewan lainnya. Mobil ini dapat mengantar para pengunjung mengitari kawasan wisata dengan harga tiket sebesar lima ribu rupiah per orang. Pengunjung dapat memanfaatkan fasilitas ini melalui terminal mobil yang letaknya masih berada ditengah-tengah areal wisata ini. Terdapat banyak wahana dan fasilitas yang tersedia namun karena waktu yang tidak memungkinkan lagi sehingga kami urung untuk menjelajahi obyek wisata ini secara keseluruhan.

Berfoto di Jembatan Taman

Bersantai di wahana Sepeda Air

Mobil Wiri-Wara yang Lucu dan Unik

Patung Komodo yang cukup besar

Kami juga sempat berfoto di depan patung komodo yang cukup besar. Di bagian sampingnya juga terdapat bangunan yang bercat merah sehingga menarik untuk dijadikan latar dalam mengambil gambar. Setelah asik bermain dengan kamera saku, kami sepakat untuk menyudahi kunjungan wisata ini mengingat hari yang sudah semakin sore. Pada beberapa sudut lainnya, kami juga sempat berfoto lagi sebelum benar-benar melangkahkan kaki kami keluar dari taman wisata ini.

Beberapa moment sebelum meninggalkan tempat wisata
Foto-foto lagi..dan lagi...

Keindahan pelangi dan pemandangan alam yang menarik

Keluar dari pintu gerbang utama, kami harus mendaki jalan yang cukup miring menuju jalan raya. Hal ini tentu membuat kami cukup lelah namun, dari ujung jalan kami dapat melihat munculnya pelangi yang cukup indah serta pemandangan alam yang menarik ke arah taman wisata. Pengalaman wisata ini jelas sangat-sangat berkesan bagi kami. Mudah-mudahan dalam kesempatan lain, kami bisa kembali menikmati beragam fasilitas dan keindahan alam yang disediakan di Taman Wisata Matahari ini, SEMOGA....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REPLIKASI, TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI (SINTESIS PROTEIN)

Centotheca lappacea (Linnaeus) Desvaux

METODE SELEKSI PADA TANAMAN MENYERBUK SENDIRI DALAM PEMULIAAN TANAMAN