Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Centotheca lappacea (Linnaeus) Desvaux

Gambar
Famili : Gramineae (Poaceae) Jenis : Rumput Nama lokal : Suket lorodan / Jukut Kidang Sumber foto : http://plantjdx.com/centotheca_lappacea.htm Morfologi :  Daun : berbentuk bulat telur atau bulat panjang, pangkal tidak simetris, ujungnya runcing, tepi daun berombak dan bewarna keunguan. Lidah daun : lebar membran berukuran 2-3 mm. Susunan buliran : buliran panjang tangkai 1-5 mm tersusun agak longgar dan merapat ke sumbu. Buliran : warna hijau kemerahan, terdapat 1-3 floret (5-8 mm), ujungnya runcing dan sekam kelopak tumpul.  Batang : tegak membentuk rumpun yang kokoh, bentuknya bulat atau agak pipih, tidak berongga, tidak ditumbuhi bulu, panjang berkisar 25-125 cm (biasanya ± 50 cm), bukunya berwarna ungu dan tidak berbulu.  Pembungaan : terdapat malai pada ujung batang dengan tinggi 5-40 cm, cabang primer tumbuh satu-satu atau tergabung 2-3 dari satu titik, tersebar, bercabang pendek dan buliran agak longgar.  Perbanyakan :  Secara generatif menggunakan biji k

Lap. Praktikum : ISOLASI DNA TANAMAN KENTANG IN VITRO DAN ELEKTROFORESIS

Gambar
Pendahuluan Pemuliaan tanaman merupakan penerapan suatu metode untuk mengeksploitasi potensi genetik tanaman (Stoskopf et al., 1993) yang bertujuan untuk memaksimumkan hasil pada suatu kondisi lingkungan tertentu dalam suatu usaha budidaya pertanian dengan meminimalkan keluaran (Mayo, 1980) melalui peningkatan hasil, perbaikan kualitas hasil, ketahanan terhadap kendala biotik dan abiotik, pengubahan daur hidup, modifikasi keragaman tanaman serta pengadaptasian pada suatu cara pembudidayaan (Shivanna dan Sawhney, 1997). Keberhasilan usaha pemuliaan tanaman sangat tergantung pada kemampuan mengidentifikasi tetua yang sifatnya akan digabungkan melalui persilangan serta mengenali dan menyeleksi dalam populasi yang bersegeregasi secara efektif. Sumber Foto : http://akardanumbi.blogspot.com/2013/01/klasifikasi-tanaman-kentang.html Pemuliaan dengan metode bioteknologi (teknik DNA rekombinan/rekayasa genetik) menggunakan materi tingkat sel atau jaringan. Metode ini memanfaat

METODE PEMULIAAN PERAKITAN VARIETAS KEDELAI TOLERAN TERHADAP KEMASAMAN TANAH

Gambar
PERAKITAN VARIETAS KEDELAI PADA TIPE LAHAN   Sumber foto : http://sumut.litbang.deptan.go.id Dalam pembentukan varietas unggul kedelai yang sesuai pada tipe lahan /agroekosistem target diperlukan ketersediaan sumber-sumber gen dari sifat yang diinginkan. Sumber gen dari sifat yang diinginkan diperoleh dari plasma nutfah yang di miliki. Perakitan varietas unggul kedelai pada tipe lahan kering masam diperlukan genotype-genotype yang memiliki kesesuaian (adaptasi) pada lingkungan lahan/tanah yang bereaksi masam, pertumbuhan agronomic yang baik (tipe pertumbuhandeterminate/semideterminate, batang kokoh, tidak rebah, umur sedang/agak dalam, ukuran daun tergolong sedang), potensi hasil tinggi dan kualitas biji baik. Disamping itu, sesuai dengan permasalahn yang sering didapat dilapangan sifat toleran terhadap kekeringan, tahan terhadap penyakit karat daun, ulat grayak dan hama pengisap polong sangat diperlukan. Menurut Rhue (1979) mengemukakan bahwa mekanisme toleransi tanaman